Alqoori'ah - اَلْقَارِعَةُ

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Al-Qaari'ah | MTQ BINA ALQUR'AN

Surah ke 101 ini bernama surah Alqoori'ah berjumlah 11 ayat, diturunkan di Mekkah (Makkiyah), menceritakan tentang kiamat, yang gempar/bergetar hebat ( اَلْقَارِعَةُ ). Mari kita simak bahasannya.

 

Pada ayat 1,2 dan 3 menunjukkan suatu yang tersirat (unik). Allah mengulang suatu ungkapan yang jelas untuk manusia terkhusus yang mengaku beragama Islam. Adakah memikirkannya ?

#1 : Hari kiamat (yang gempar/dasyat/menggetarkan)

#2 : Apakah hari kiamat (yang gempar/dasyat/menggetarkan) ?

#3 : Tahukah engkau hari kiamat (yang gempar/dasyat/menggetarkan) ?

Sesuai arti dari ayat 1-2-3, Allah memberikan pernyataan khusus kepada kita melalui nabi Muhammad ﷺ tentang kiamat yang gempar/dasyat. Begitu mengerikannya kejadian yang pasti terjadi di akhir kehidupan fana ini.

Mengapa Allah mengulang 3 kali terkait hari kiamat ? Tentu bukan hal biasa dan pastinya memiliki maksud yang jelas dan tajam. Disini setiap muslim diuji Allah melalui 3 ayat pertama pada surah ini, apakah benar sudah memakai/menggunakan akal/pikirannya untuk membaca (iqro") maksud pengulangan ini.

Ternyata hanya dengan tahu nama saja, belum cukup untuk mengetahui ilmu tertentu lebih jauh. Demikian pada ayat 1, Allah memberi nama suatu kejadian hebat di akhir zaman. Maka perlu diketahui tentang apa yang berlaku/terjadi pada kejadian tersebut (ayat 2). Itulah disebut perbuatan. Tentu masih belum dapat mencapai pemahaman terbaik hingga kita belajar tentang kronoligis dari kejadian tersebut. Dan itu disebut sifat kejadian tersebut (ayat 3).

 

يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ

#4 : Di hari itu manusia bagaikan sesuatu (seperti laron) yang beterbangan.

Manusia secara umum dalam keadaan kacau, terombang-ambing dan kebingungan (tidak tahu mau berbuat apa).


وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ

#5 : Dan adalah gunung-gunung bagaikan bulu yang berhamburan.

Keadaan gunung yang bentuknya sangat jauh besar dari manusia, tidak pada tempatnya, menggelinding kesana kemari. keadaan yang carut marut dan saling bertabrakan.


فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ   6     فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ  7

#6 : Maka adapun orang yang seimbang timbangannya.

#7 : Maka (dia) pada keadaan yang diridhoi (Allah) 

Perhatikan arti ayat 6 dan 7. Yang tertulis adalah apa yang tersirat (haq). Sungguh Allah tidak menilai banyaknya amal manusia, melainkan kualitas amal intinya. Maka jangan berpikir semakin banyak ibadah maka Allah pasti ridho.


وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ    8    فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ  9

#8 : Adapun orang yang ringan (tidak seimbang) timbangannya

#9 : Maka (dia) berada dalam (kondisi) neraka Hawiyah (hawa panas) 

 

 وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ    10    نَارٌ حَامِيَةٌ   11

#10 : Tahukah engkau apa itu neraka Hawiyah ?

#11 : Api neraka yang mengandung hawa yang sangat panas. 


Kesimpulan dari surah ini :

1. Kiamat (qiyamat) adalah tegak, maka selamatlah yang telah mendapat ilmu ini.

2. Surah ini salah satu yang menjelaskan (detail) surah Al'ashr (QS 103).

3. Surah ini menggambarkan situasi akhir dunia yang sangat kacau dan seluruh manusia (nyaris) serta seluruh alam semesta mengalaminya.

 

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

No comments:
Write comments

Tausiyah Qolbi - TAUBI
Media informasi bersumber dari kisah perjalanan ruhani para hamba Allah
Mari membaca dengan bijak dan berdiskusi langsung dengan guru/mursyid

Perhatian !!!
Siapapun pembaca bertanggungjawab sendiri atas efek apapun dari setiap artikel TAUBI

Wassalam - الكزهدي





-----

🔺🔺 - Ke Atas