بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Surah Alquran (Makkiyah - 7 ayat) ke 107 almaa'uun
(sesuatu yang bermanfaat) ini terlihat lembut dari arti judulnya tapi ternyata menceritakan pencirian pendusta (orang munafik) yang malah mereka di sisi agama (belajar bahkan ahli urusan agama). Mari kita simak selengkapnya pada bahasan berikut (baca asbabunnuzul nya : update 15mar24).
Ayat 1 yang artinya " Apakah engkau melihat (aroaita) orang-orang yang mendustakan (yukazzibu) agama (addiin) ". Mari kita bahas kata kunci pada ayat 1 ini :
Aroaita : melihat, rokyu (pandangan). Adapun apa yang dilihat bukanlah sekedar dengan mata yang ada pada tubuh diri kita, tetapi lebih jauh lagi yaitu sumber energi penglihatan di dalam diri manusia. Nabiyyunaa, Muhammad ﷺ memiliki pandangan bathin terbaik. Beliaulah sumber dari semua energi penglihatan yang ada pada seluruh alam dan isinya.
Yukazzibu : Melalui pandangan beliau ﷺ , ternyata sangat banyak para pendusta, yang bercerita tentang agama Islam. Mereka itu yang belajar dan menyampaikan hukum hukum agama tapi apa yang disampaikan tidak sesuai dengan hakikatnya. Bercerita dan mengamalkan yang Zohir tetap tidak diamalkan pada bathin mereka.
Addiin : agama/hukum/aturan yang dipelajari dan disampaikan tetapi tidak bersesuaian dengan praktek keseimbangan yaitu beramal zohir dan bathin. Keduanya dilakukan bersamaan, bukan hanya salah satu saja.
Ayat 2 " Mereka itulah orang-orang yang menghardik (yadu'ul) anak yatim (yatiim) "
yadu'ul : menghardik maksudnya bersuara keras, lantang seperti menjerit seolah merekalah (pendusta agama - ayat 1) orang-orang yang menyampaikan kebenaran. Padahal mereka pendusta karena tiada beramal dengan seimbang (zohir dan bathin). Menyampaikan hukum agama tetapi diri sendiri tiada beramal dengan seimbang
yatiim : dalam pengertian indonesia yaitu sendiri. Maka sungguh hampir seluruh manusia (dalam surah ini adalah umat yang mendengar para pendusta agama) itu adalah yatiim atau sendiri atau hanya beramal zohir saja, tiada seimbang
Ayat 3 " dan tidak menganjurkan (yahuddu) memberi makan (tho'aam) orang miskin (miskiin) "
Yahuddu : menganjurkan/menyampaikan tentang kebutuhan (tho'aam-makanan) orang miskin (bathin yang miskin karena tiada beramal secara jelas)
Tho'aam : selama hidup, yang diberi makanan hanya zohir (tubuh). Sangat langka ada manusia berfikir bahwa bathin juga butuh makanan (carilah mursyid untuk diskusi)
Miskiin : sungguh miskin bathin manusia karena tiada pernah tahu apa kebutuhan bathin itu sendiri. Maka wajib mencari tahu / belajar tentang bathin pada diri. Tanpa bathin tiada hidup zohir. Keduanya saling terkait. Jangan hanya tubuh (zohir) yang makan, bathin juga harus makan (carilah ahli ruhani untuk mengetahui urusan ini)
Ayat 4 " Maka celakalah (masuk neraka weil) pelaku sholat "
Ayat ini menjelaskan bahwa tiadalah seseorang mengerjakan sholat kecuali dilaksanakan oleh bathin dan zhohir secara bersamaan. Itulah disebut menegakkan sholat (aqiimissholaat). Maka sangatlah banyak (hampir seluruh manusia) hanya melaksanakan sholat bukan menegakkan sholat.
Ayat 5 " yang dalam mengerjakan sholatnya, mereka lalai (saahuun) "
Seperti dijelaskan pada ayat 4, manusia kebanyakan itu mengerjakan sholat, bukan menegakkan sholat. Artinya dalam bathinnya pelaku sholat, tiada amal yang jelas alias lalai (tiada ingat kepada yang disembah). Lantas kemanakah sholat nya menuju ?
Ayat 6 " yang mereka kerjakan untuk riya (pamer : dilihat) "
Sungguh sholat yang dikerjakan itu hanya yang zohir saja. Bathin nya tidak ada beramal. Semua hanya yang terlihat saja dengan mata zohir. Mereka itu disebut RIYA.
Ayat 7 " dan mencegah dari hal-hal yang bermanfaat (maa'uun) "
Siapapun para ahli agama yang disebut pendusta, dialah yang beramal hanya zohir tanpa amal bathin, khususnya sholat. Maka orang-orang demikian tiada memberi manfaat secara seimbang kecuali hanya pandangan (ro'yu : akal) secara zohir saja. Karena akhir hidup (mati) tubuh manusia adalah urusan bathin yang sifatnya abadi.
Kesimpulan surah Quran 107 ini adalah :
Amal dalam hidup ini adalah amal zhohir dan bathin dan itu jelas wajib dilaksanakan bersamaan.
Ahli agama yang hanya beramal urusan zohir saja, merekalah pendusta agama.
Para ahli agama yang pendusta, merekalah yang mendapat siksa paling hebat di hari kiamat nanti.
peringatan !!! :
semua materi dalam web dan blog TAUBI bukan REFERENSI. Mohon diskusi dengan mursyid (jumpai langsung) dan mintalah nasehat tentang bahasan ini.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
No comments:
Write comments