بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Diskusi TAUBI kali ini membahas Tafyīn lanjutan surah ke 2 dalam Quran, Albaqarah ayat 21 hingga 24 yang isinya memberi perintah utama dalam hidup dengan keterangan yang harus dimaknai secara hakikat juga, bukan hanya secara akal. Mari kita simak !
Ayat 21 menjelaskan tentang perintah utama tersebut, yaitu menyembah.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
" Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa "
Mari kita coba pahami makna sembah ('abada) dan takwa (taqwa).
Sembah ('abada) diartikan secara umum mengikuti perintah/aturan atau sejenisnya yang menunjukkan kepatuhan. Maka tindakan seorang penyembah jelas adanya tapi menjadi berbeda ketika yang disembah itu yang maha gaib. Dialah Allah yang tiada satupun yang mampu melihatnya.
Lantas bagaimana definisi menyembah Allah yang mendekati "sesuai" ? Jawaban yang jelas adalah sebagaimana para sahabat nabi Muhammad SAW yang langsung bertemu dan belajar dengan beliau. Artinya bahwa wajib bertemu langsung dengan ahlinya untuk memaknai hakikat dari menyembah. Karena tidaklah etis atau pantas mematuhi/mengikuti yang tidak dikenal. Maka kenalilah yang disembah itu.
takwa (taqwa) yaitu percaya dan membenarkan adanya Allah dan hanya takut kepada Nya. Bagaimana kita mampu menjadi takwa ini jika pemahaman menyembah masih belum jelas. Maka makna dasar dari takwa ini adalah hanya takut kepada Allah. Untuk mengurai maknanya lebih dalam maka wajib paham dulu makna sembah.
Ayat 22 :
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ
الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ
مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا
تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui."
Ayat ini menyebutkan alasan jelas tentang wajibnya melaksanakan perintah utama di ayat 21, yaitu menyembah tuhan kalian (rabbakum) karena nikmat dalam hidup yang telah dan sedang dirasakan oleh semua manusia, yaitu alam ini beserta semua fasilitas di dalamnya.
Ayat 23 :
وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ
رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ
مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ
صٰدِقِيْنَ
"Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."
Ayat ini adalah sindiran Allah kepada manusia dengan cara memberi tantangan untuk membuat ayat yang mirip dengan salah satu surah di Alquran. Sindiran ini menunjukkan bahwa banyak manusia yang inkar (menolak) untuk melaksanakan perintah utama. Hal ini disebabkan kebanyakan manusia merasa benar tentang pemahaman menyembah kepada tuhan. Padahal nyaris seluruh manusia jauh dari praktek yang benar dalam menyembah tuhan. Hal tersebut ditegaskan dengan jelas pada surah Alashr (Golongan merugi dan kecuali).
Ayat 24 :
فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ
"Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir."
Atas sikap kebanyakan manusia (ingkar karena merasa benar), maka Allah dengan jelas memberikan ancaman yaitu siksa (neraka) dan menamai kebanyakan manusia itu dengan sebutan kafir atau tertutup dari petunjuk Allah karena sombong (merasa benar).
Kesimpulan QS Albaqarah 21 s/d 24 :
1. Tujuan utama dalam hidup adalah menyembah tuhan.
2. Untuk mencapai tujuan, maka lakukan sikap takwa (takut hanya kepada Allah).
3. Ingatlah bahwa kita telah diberi selamat (islam) yaitu semua nikmat dalam hidup.
4. Sadarlah bahwa kebanyakan manusia dalam golongan kafir (merugi).
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ - إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
No comments:
Write comments